AC Milan terpuruk dalam lanjutan Serie A setelah mengalami kekalahan 1-2 dari Torino pada pertandingan yang berlangsung pada 22 Februari 2025. Hasil ini semakin memperburuk posisi Rossoneri di klasemen sementara, menimbulkan kekhawatiran di kalangan pendukung dan manajemen klub.
Detail Pertandingan: Kesalahan dan Peluang yang Terbuang

Pada pertandingan melawan Torino, AC Milan terpuruk akibat beberapa insiden krusial. Malick Thiaw mencetak gol bunuh diri di awal laga, memberikan keunggulan cepat bagi Torino. Kesempatan untuk menyamakan kedudukan datang ketika Milan mendapatkan penalti, namun sayangnya, eksekusi Christian Pulisic gagal membuahkan gol. Meskipun Tijjani Reijnders berhasil mencetak gol penyeimbang di menit ke-74, Torino segera membalas melalui gol dari pemain pengganti, Gvidas Gineitis, memastikan kemenangan bagi tuan rumah.
Posisi Klasemen: Jauh dari Harapan

Akibat kekalahan ini, AC Milan terpuruk ke posisi ketujuh di klasemen Serie A dengan perolehan 41 poin. Mereka tertinggal 15 poin dari pemuncak klasemen, Napoli, dan enam poin di belakang Lazio yang berada di posisi keempat. Situasi ini membuat peluang Milan untuk meraih tiket Liga Champions musim depan semakin sulit.
Reaksi Manajemen: Pentingnya Mentalitas dan Konsistensi

Pelatih AC Milan, Sergio Conceicao, menyoroti perlunya tim untuk lebih tangguh dalam menghadapi tekanan dan mengatasi situasi sulit. Ia mengakui bahwa timnya sering kehilangan fokus setelah mengalami kemunduran, seperti gol bunuh diri atau kegagalan penalti. Conceicao menekankan pentingnya tanggung jawab kolektif dan peningkatan mentalitas untuk menghindari kesalahan serupa di masa mendatang.
Faktor Penyebab: Dari Kebijakan Transfer hingga Masalah Internal
Beberapa faktor dianggap berkontribusi terhadap kondisi AC Milan yang terpuruk saat ini:
- Kebijakan Transfer yang Kurang Tepat: Keputusan transfer yang kurang efektif dalam beberapa musim terakhir dianggap mempengaruhi performa tim secara keseluruhan.
- Masalah Mentalitas Pemain: Selain aspek teknis, mentalitas pemain juga menjadi sorotan. Kurangnya ketenangan dan fokus dalam situasi krusial sering kali berujung pada hasil negatif.
- Tekanan dari Pendukung: Kekecewaan suporter terhadap performa tim menambah tekanan bagi pemain dan staf pelatih, yang dapat mempengaruhi atmosfer di dalam tim.
Langkah ke Depan: Membangun Kembali Kepercayaan dan Performa
Untuk keluar dari periode sulit ini, AC Milan perlu mengambil beberapa langkah strategis:

- Evaluasi dan Penyesuaian Taktik: Analisis mendalam terhadap strategi permainan dan penyesuaian taktik sesuai dengan kekuatan dan kelemahan tim.
- Penguatan Mental dan Motivasi: Program pengembangan mental untuk meningkatkan ketahanan dan fokus pemain dalam menghadapi tekanan.
- Kebijakan Transfer yang Lebih Selektif: Perekrutan pemain yang benar-benar dibutuhkan dan sesuai dengan filosofi permainan tim.
- Komunikasi Terbuka dengan Suporter: Membangun kembali hubungan positif dengan pendukung melalui transparansi dan upaya nyata di lapangan.
Nasib Sergio Conceicao di San Siro
Nasib Conceicao sebagai pelatih AC Milan dipertanyakan seiring dengan keterpurukan timnya. Ac milan harus menelan pil pahit setelah tersingkir di Liga Champion dan kekalahan beruntun di Liga Italia. Setelah membuang kesempatan lolos ke 16 besar Liga Champions lewat fase liga, AC Milan harus membayar mahal kegagalannya pada kesempatan keduanya di play-off hingga AC Milan terpuruk.
Kekalahan dari Feyenoord jelas membuat AC Milan Terpuruk, walaupun Milan berambisi bisa melangkah lebih jauh di Liga Champions musim ini. Penderitaan AC Milan seakan kembali berlanjut saat bertandang ke markas Torino, Minggu (23/2/2025) dinihari WIB. Bermain di Turin, tim Merah Hitam harus mengakui kemenangan 2-1 Torino.

Dengan raihan 41 poin, AC Milan kini berjarak delapan poin dari Juventus yang menempati posisi keempat alias batas terakhir tiket Liga Champions musim depan. Disebutkan, pelatih asal Portugal itu aman dari teror pemecatan. Sebaliknya, kekalahan AC Milan atas Torino justru menempatkan pemain sebagai pihak yang salah.
Kebijakan Transfer Penyebab AC Milan Terpuruk
Kebijakan transfer AC Milan musim ini mendapat kritik dari mantan pelatihnya Fabio Capello. Menurut Capello AC Milan terpuruk musim ini karena buruknya transfer di musim panas lalu. Capello menilai beberapa rekrutan Milan tak sesuai dengan kebutuhan pelatih Milan Paulo Fonseca. Ia pun curiga pelatih Fonseca tak dilibatkan dalam proses transfer Milan.
“Royal bagi saya tidak tampak di level Milan. Itu adalah pembelian yang tidak akan saya lakukan, karena itu tidak meningkatkan kualitas di sisi lapangan di mana Anda sudah memiliki Calabria, Jimenez dan Kalulu jika diinginkan, yang juga akan berguna,” ungkap Capello dikutip dari Gazzeta delo Sport.